Bakti Pertiwi Jati

Dalam setiap peradaban kita diwariskan banyak pemikiran-pemikiran yang tersimpan jurnal akademis dijamanya yang tertulis dalam daun lontar (Pustaka suci) dalam menghadapi persoalan yang ada, baik sebagai solusi atas persoalan saat itu, maupun sebagai edukasi sehingga mampu menjadi langkah antisipatif bagi generasi-generasi berikutnya. Ada banyak pesan yang tersirat dalam pelbagai laku budaya orang Bali yang tersurat di dalam pustaka suci yang tertulis di pelbagai lontar sebagai warisan leluhur Bali kepada para generasi penerusnya. Semua itu bertujuan untuk menjaga keharmonisan dan kelestarian lingkungan alam dan manusia itu sendiri. Sesungguhnya kita juga di wariskan pengetahuan yang adi luhung yang ada di dalam situs dan ritusnya yang sangat lengkap dari proses lahir hidup dan mati, pengetahuan tentang sekala dan niskala, bhuana alit dan bhuana agung, dan banyak sekali pengetahuan yang teraplikasi di dalam situs dan ritus yang selama ini hampir kita tidak bisa kenali dari situs dan ritusnya.

“Mencintai Tanah Air adalah Bakti kepada Semesta“ adalah motto dari Yayasan Bakti Pertiwi Jati (YBPJ), motto tersebut digunakan sebagai narasi dalam wacana untuk mengenal kembali TETAMIAN LELUHUR BALI dan NUSANTARA serta membangkitkan rasa cinta pada warisan budaya leluhur, membangkitkan gerak nyata untuk mempertahankan akar peradaban Bali dan Nusantara serta pelestarian dan penguatan akar peradaban sebagai sumber jati diri bangsa dan sebagai sumber keyakinan masyarakat Nusantara, nilai-nilai cinta ke-Nusantara-an digemakan secara intens oleh pengurus dan anggota Yayasan Bhakti Pertiwi Jati untuk mendukung pemerintah dalam pemajuan kebudayaan melalui Visi dan Misi Yayasan Bhakti Pertiwi Jati di bawah ini;

  1. Yayasan Bakti Pertiwi Jati dapat mewujudkan dan menjalin kerjasama berkelanjutan dengan Lembaga Pemerintah atau Swasta, perusahaan daerah, puri, geria, lembaga adat, kesultanan di seluruh nusantara, untuk pengelolaan kawasan Cagar Budaya di darat dan atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan atau kebudayaan melalui suatu proses, memberikan pemikiran, tindakan nyata dalam bentuk pendokumentasian, pendataan, perlindungan, pemanfaatan dan pengelolaan situs-situs dan ritusnya.  Kawasan situs berupa candi dan kori, pura, arca, benda cagar budaya, dan cagar alam serta warisan benda budaya seperti lontar-lontar atau media tertulis lainnya milik masyarakat, dan sejenisnya di Nusantara sebagai pengetahuan leluhur sebagai identitas budaya bangsa, sentral komunikasi budaya dan pengetahuan seni budaya yang direalisasikan dalam bentuk kerjasama tepat guna, penerbitan buku-buku situs dan ritus, pendidikan budaya  berdasar pada nilai lokal Bali dan Nusantara agar terwujud jati diri  bangsa, budi pekerti, beridentitas  dan cinta tanah air warisan nusantara berdasarkan nilai-nilai, semangat dan jiwa pancasila.
  • Yayasan Bakti Pertiwi Jati dapat mengelola dalam bentuk kerjasama di suatu area kawasan situs cagar alam agar bermanfaat, berdaya guna dan tepat guna untuk kehidupan dan penghidupan masyarakat, merehabilitasi kawasan situs cagar alam, gunung, hutan, danau, sungai, menata cagar alam berdasar tatwa-tatwa leluhur, mengembangakan,  menyusun pola sinergi jangka panjang untuk tercapai kesejahtraan masyarakat dengan pola ekonomi kerakyatan.
  1. Yayasan Bakti Pertiwi Jati dapat menciptakan, mengkondisikan, menghasilkan dan menerapakan teknologi ciptaan anak bangsa Indonesia berdasar sumber daya energi alam yang tersedia dari hulu sampai hilir, pengolahan energi tepat guna berbasis alam, pengelolaan hasil pertanian organik, perkebunan, dan pengelolan sampah tepat guna dan padat karya, mendidik dan membentuk sumber daya masyarakat Bali agar cinta tanah air dalam wujud produk dan kerja nyata untuk kepentingan warga bangsa dan Negara Indonesia.

Yayasan Bakti Pertiwi Jati dapat memberikan pendampingan hukum, memediasi berkaitan dengan perselisihan masyarakat, memahami,  mengembangkan,  membangkitkan keselarasan tatanan pertiwi jati yang jatining sujati pada ibu pertiwi di Nusantara untuk terwujud Panca Pemahayuing Jagat dan mencapai keadilan sosial masyarakat di Bali.

Scroll to top